Generasi Muda Papua, Saatnya Melangkah Maju Tanpa Beban Masa Lalu

Kabaroman.com – Generasi muda Papua tak perlu lagi menoleh ke belakang untuk mengkritisi keputusan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang berlangsung 54 tahun lalu. Saat ini, kondisi Papua sudah jauh berbeda dibandingkan masa perjuangan di tahun 1969. Lahirnya Pepera justru bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi anak muda Papua untuk terus membangun dan membawa perubahan positif bagi daerahnya.

Pepera 1969, baik dari segi historis maupun yuridis, sudah final. Hasil keputusan ini menegaskan bahwa Papua adalah bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak ada celah bagi kelompok atau individu manapun untuk mempersoalkan kembali hasil tersebut, apalagi mengklaim bahwa Papua bukan bagian dari Indonesia.

Keputusan Pepera 1969 sudah mendapat pengakuan dunia internasional. Setelah hasil Pepera diserahkan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sidang Umum PBB pun mengesahkan keputusan tersebut. Pengakuan ini tidak hanya datang dari PBB, tetapi juga dari Belanda, yang saat itu masih merupakan negara kolonial. Dengan demikian, Belanda resmi menerima hasil Pepera dan mengakui bahwa Papua sah menjadi bagian dari Indonesia.

Selain itu, Sekretaris Jenderal PBB langsung turun ke Jayapura untuk memastikan alih kekuasaan dari UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) kepada pemerintah Indonesia berjalan lancar. Proses ini merupakan bagian dari integrasi Papua ke Indonesia sejak 1 Mei 1963 dan diperkuat oleh hasil Pepera yang melahirkan Resolusi PBB 2504.

Dengan semua pengakuan dan legitimasi yang ada, generasi muda Papua tidak perlu lagi terjebak dalam perdebatan masa lalu. Saatnya mereka fokus pada masa depan, berkontribusi untuk pembangunan daerah, dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Papua. Masa depan yang lebih baik ada di tangan mereka, dan saat ini adalah momen yang tepat untuk melangkah maju tanpa beban sejarah yang sudah diselesaikan.

Pos terkait