Kabaroman.com – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Distrik Muara Tami, Jayapura, memberikan dampak positif bagi masyarakat di perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG). Dengan peningkatan fasilitas dan akses, pasar di PLBN Skouw kini semakin ramai dikunjungi.
Dahlia, seorang pedagang sembako di Pasar Lintas Batas, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung pasar meningkat signifikan setelah perbaikan pos lintas batas. Ia menjelaskan bahwa warga PNG biasanya datang berbelanja pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. “Mereka membeli sembako, karpet, jaring, dan lain-lain,” ungkapnya saat ditemui di pasar.
Menurut Dahlia, warga PNG lebih suka berbelanja di Indonesia karena pilihan barang yang lebih lengkap dan harga yang lebih terjangkau. “Harga stabil saja dari tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya. Ia juga mencatat bahwa rata-rata masyarakat PNG yang berbelanja menggunakan mata uang Kina. “Tapi sekarang Kina lagi turun, 1 Kina sekitar Rp 3.700-3.800,” jelasnya.
Hal serupa disampaikan oleh pedagang lainnya, Irwan, yang menyebutkan bahwa keramaian pengunjung hanya terjadi pada hari-hari pasar dibuka. Ia menjelaskan, kebanyakan warga PNG datang untuk membeli kebutuhan pokok seperti air, gula, dan tepung terigu.
Kepala Distrik Muara Tami, Supriyanto, juga menyatakan bahwa perbaikan Pos Perbatasan Skouw membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. “Perubahannya selain pasar, tentunya juga bisa menarik potensi ekonomi yang ada di kita. Ada wisata, dengan adanya PLBN sebagai daya tarik destinasi wisata di perbatasan,” kata Supriyanto.
Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berwisata ke pos perbatasan, Supriyanto berharap agar ini didukung dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti tempat penjualan oleh-oleh, souvenir, dan kuliner. “Harapan kami di tahap kedua bisa menyiapkan spot-spot itu. Jika dimungkinkan ada alun-alun atau rest area sehingga lebih lengkap,” pungkasnya.