Mengatasi Stunting di Papua, Sinergi antara Pemerintah dan Masyarakat

Kabaroman.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama instansi terkait terus berupaya untuk menurunkan angka stunting yang masih tergolong tinggi demi mencapai visi generasi emas Indonesia di Tanah Papua. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Papua pada 2021 tercatat sebesar 29 persen, turun menjadi 26,9 persen pada 2022, namun kembali meningkat sedikit menjadi 28,6 persen menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Angka ini masih berada di atas rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan batas prevalensi stunting ideal sebesar 20 persen, menandakan masih tingginya tantangan yang dihadapi Papua.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Masalah ini sering kali disebabkan oleh malnutrisi kronis, di mana kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi. Oleh karena itu, penanganan stunting memerlukan intervensi gizi yang komprehensif sejak dini untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak di Papua.

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) hingga 2022 menunjukkan bahwa beberapa indikator penentu program penurunan stunting di Papua sudah mengalami perbaikan, seperti peningkatan akses terhadap air minum layak, pembuatan akta kelahiran, ASI eksklusif, dan peningkatan persentase ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan. Meski ada perkembangan positif, beberapa aspek lainnya masih perlu mendapatkan perhatian, seperti cakupan imunisasi, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI), sanitasi layak, layanan Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS), dan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Penanganan stunting di Papua memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak Papua yang merupakan aset masa depan bangsa. Peningkatan akses ke layanan kesehatan, edukasi gizi, dan penyediaan infrastruktur dasar yang mendukung sangat penting dalam mempercepat penurunan angka stunting di Papua.

Selain itu, inovasi dan solusi yang relevan dengan kondisi lokal juga dibutuhkan agar upaya ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Pemprov Papua terus mengajak seluruh pihak untuk memberikan masukan, rekomendasi, serta partisipasi aktif dalam mencari solusi yang tepat guna mendukung pencapaian target penurunan stunting sesuai standar WHO.

Dengan sinergi dan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan Papua dapat mengejar target penurunan stunting yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini akan membuka jalan bagi terciptanya generasi emas yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi dari Tanah Papua.

Pos terkait