Kabaroman.com – Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, memperkirakan program makan bergizi gratis yang ditargetkan pemerintah akan mencapai 82,9 juta penerima pada tahun 2027. Dalam tahap awal, program ini direncanakan menjangkau setidaknya 20 juta penerima pada 2025. Hal ini disampaikan oleh Dadan dalam acara Strategic Policy Forum bertema Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2025 yang digelar di Universitas Indonesia.
Sasaran utama dari program ini adalah kelompok masyarakat yang membutuhkan asupan gizi khusus, seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah mulai dari PAUD hingga SMA. “Target kami bukan hanya sekolah negeri, tetapi juga swasta,” ujar Dadan, menekankan bahwa program ini bersifat inklusif, tanpa membedakan jenis sekolah.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, disebut memiliki visi untuk mengembangkan sumber daya manusia Indonesia secara luas. Dadan menjelaskan, sekolah swasta, khususnya yang berada di Jakarta dan memiliki siswa berkecukupan, juga termasuk dalam target program ini. Meski begitu, sekolah-sekolah tersebut bebas memilih apakah ingin mengikuti program makan bergizi gratis atau tidak.
Pemerintah juga berencana melibatkan teknologi digital dalam pelaksanaan program ini. Nantinya, siswa akan diabsen setiap hari menggunakan sistem pemindaian, yang informasinya langsung diterima oleh unit pelayanan.
Data tersebut akan digunakan untuk menentukan jumlah porsi makanan yang dikirim ke sekolah sesuai jumlah siswa yang hadir. “Saat siswa mengambil makanan, akan di-scan lagi untuk memastikan keakuratan penerima. Ini juga akan mendorong penyebaran akses internet hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia,” jelas Dadan.