LMA Biak Dukung Program TMMD ke-123 Optimalkan Lahan Tidur untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian Masyarakat

Kabaroman.com – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Biak, Papua, menyampaikan dukungan penuh terhadap program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 di Kampung Kbusdori, Distrik Swandiwe, Kabupaten Biak Numfor. Ketua LMA Biak, David Rumansara , menegaskan pentingnya memanfaatkan lahan tidur untuk sektor pertanian guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat Papua.

“Program TMMD ini membantu menjadikan lahan tidur sebagai lahan produktif. Hasilnya tidak hanya untuk pangan keluarga, tetapi juga bisa dijual ke pasar, seperti di Kabupaten Supiori,” ujar David di Biak, Minggu (tanggal). Ia berharap pemerintah daerah lebih serius dalam mengelola lahan kosong agar bisa dikembangkan untuk menanam sayuran, cabai, jagung, dan komoditas lain yang bernilai ekonomi.

David juga mengapresiasi kontribusi TMMD dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan menuju lahan pertanian yang sebelumnya sulit dijangkau. Menurutnya, program ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian lokal.

“Kami sangat berterima kasih atas upaya TNI yang telah membangun rumah dan fasilitas umum. Ini membuktikan bahwa TMMD tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.

David menegaskan bahwa tanah adat tidak boleh menjadi penghalang pembangunan. Sebaliknya, lahan-lahan tersebut harus dioptimalkan untuk kesejahteraan warga. Ia memuji kolaborasi antara LMA, pemerintah, dan TNI-Polri yang terus diperkuat sebagai mitra dalam membangun masyarakat mandiri.

“Semangat warga dalam bertani harus didukung. Dengan begitu, lahan yang ada bisa berfungsi maksimal untuk meningkatkan kualitas hidup,” katanya.

LMA Biak juga memberikan penghargaan kepada jajaran TNI, termasuk Dandim 1708/BN, Danrem 172/PWY, Pangdam XVII/Cendrawasih, KSAD, dan Panglima TNI, atas komitmen mereka dalam menyukseskan program TMMD. Menurut David, program ini memberikan perubahan lebih signifikan dibandingkan program sebelumnya, terutama dalam membuka akses ekonomi bagi masyarakat pedalaman.

Salah satu contoh konkret adalah hasil pertanian warga yang kini dipasarkan hingga ke Kabupaten Supiori. Bahkan, sebagian panen digunakan untuk mendukung pembangunan gereja jemaat dan memenuhi kebutuhan pangan keluarga di Kampung Kbusdori.

David menekankan bahwa keterlibatan TNI dalam program TMMD telah membantu mengubah paradigma masyarakat tentang pemanfaatan lahan. “Dulu lahan tidur hanya jadi semak, sekarang bisa jadi sumber penghasilan,” ujarnya.

Melalui sinergi ini, LMA Biak berharap program ketahanan pangan di Papua bisa terus berkembang. David menyarankan agar pemerintah daerah terus berinovasi dengan melibatkan masyarakat adat dalam perencanaan pembangunan.

“Kami ingin Papua tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tetapi juga tetap menjaga kearifan lokal. TMMD menjadi contoh bagaimana kolaborasi bisa menghasilkan kemandirian,” tutup David.

Pos terkait