Oman Akan Saksikan Gerhana Bulan Total pada 13 Maret 2025, dengan Keterbatasan Visibilitas

Kabaroman.com – Langit Sultanate Oman akan menjadi saksi gerhana bulan total pada hari Kamis, 13 Maret 2025 , yang merupakan peristiwa astronomi pertama di tahun ini. Meskipun fenomena ini dapat diamati di sebagian besar belahan dunia, masyarakat Oman hanya akan mengalami visibilitas terbatas akibat kondisi pencahayaan matahari di wilayah tersebut.

Menurut Ahmed bin Mohammed Al Khalidi , anggota Omani Society for Astronomy and Space , gerhana bulan ini akan dimulai dengan fase penumbral pada pukul 7:57 pagi waktu Oman , diikuti oleh fase parsial pada pukul 9:09 pagi . Fase totalitas akan berlangsung mulai pukul 10:26 pagi hingga 11:31 pagi , dengan fase parsial dan penumbral berakhir berturut-turut pada pukul 12:47 siang dan 2:00 siang . Seluruh proses gerhana ini akan berlangsung selama sekitar enam jam tiga menit .

Namun, karena bulan telah mencapai puncaknya di wilayah Gubernur Masqat pada pukul 5:45 pagi , sebelum fase penumbral dimulai, pengamat di Oman tidak akan dapat menyaksikan fenomena ini secara utuh. Gerhana bulan total akan lebih jelas terlihat di wilayah lain seperti Australia, Afrika, Eropa, Amerika, Antarktika, dan Amerika Utara , di mana kondisi malam hari memungkinkan pengamatan optimal.

Gerhana bulan adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika bayangan Bumi menghalangi cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan. Dalam peristiwa ini, posisi Bumi, matahari, dan bulan membentuk garis lurus. Ada tiga jenis gerhana bulan:

  1. Gerhana Total : Seluruh permukaan bulan masuk ke dalam umbra (bayangan gelap) Bumi, memberikan warna kemerahan pada bulan akibat pembiasan cahaya merah melalui atmosfer Bumi.
  2. Gerhana Parsial : Hanya sebagian bulan yang masuk ke umbra, sehingga terlihat seolah-olah ada bagian bulan yang “hilang”.
  3. Gerhana Penumbral : Bulan melewati penumbra (bayangan samar), menyebabkan efek redup yang sering sulit dilihat dengan mata telanjang.

Berbeda dengan gerhana matahari yang terjadi saat fase bulan baru, gerhana bulan terjadi saat bulan purnama . Fenomena ini tidak terjadi setiap bulan karena kemiringan orbit bulan terhadap orbit Bumi mengelilingi matahari. Gerhana bulan dapat terjadi hingga tiga kali setahun , sedangkan gerhana matahari bisa terjadi hingga lima kali .

Warna kemerahan yang sering disebut sebagai “Bulan Darah” selama gerhana total disebabkan oleh pembiasan cahaya merah melalui atmosfer Bumi. Fenomena ini telah lama memikat para pengamat langit dan ilmuwan.

Meskipun masyarakat Oman tidak dapat menyaksikan gerhana ini secara penuh, antusiasme dapat dijaga melalui siaran langsung atau laporan dari wilayah yang memiliki visibilitas optimal.

Omani Society for Astronomy and Space mendorong masyarakat untuk tetap mengikuti peristiwa astronomi seperti ini, karena mereka memberikan kesempatan untuk memperdalam pemahaman tentang mekanisme langit dan keajaiban alam semesta.

Pos terkait