Papua di Era Prabowo: Komitmen Nyata, Bukan Janji Semata

Oleh : M. Faisal dan Tim (Diaspora Indonesia di Oman)

Kabaroman.com – Papua, tanah yang kaya akan alam dan budaya, sudah lama menjadi perhatian dalam wacana pembangunan nasional. Tapi tak bisa dimungkiri, daerah ini juga menghadapi tantangan serius: infrastruktur terbatas, tingkat kemiskinan tinggi, dan ketimpangan layanan publik.

Di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Papua bukan hanya jadi bagian dari rencana besar pembangunan nasional—tapi diperlakukan sebagai prioritas utama. Dari urusan pangan, pendidikan, hingga energi, semua diarahkan untuk membawa Papua ke level yang setara dengan wilayah lain di Indonesia.

  1. Mulai dari Perut: Swasembada Pangan Lewat Food Estate

Langkah konkret pertama terlihat dari pembangunan kawasan food estate di Merauke. Bayangkan satu juta hektar lahan di Papua Selatan yang disulap jadi lumbung pangan nasional. Tak cuma untuk memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga menyuplai stok beras ke seluruh negeri.

Presiden Prabowo bahkan turun langsung ke lokasi, meninjau proyek ini bersama tim. Proyek ini tak hanya soal panen besar, tapi juga menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi desa, dan memperbaiki logistik lewat pembangunan jalan dan pelabuhan. Sebuah langkah strategis, bukan hanya simbolik.

  1. Bangun Jalan, Bandara, dan Harapan Baru

Papua sering terisolasi karena minimnya infrastruktur. Di era ini, pemerintah mempercepat pembangunan Jalan Trans-Papua, pelabuhan, serta bandara di daerah seperti Wamena dan Fakfak. Bahkan gedung-gedung pemerintahan di empat provinsi baru di Papua pun mulai dibangun agar birokrasi bisa berjalan lebih efektif dan masyarakat bisa lebih terlayani.

Presiden Prabowo menegaskan, pembangunan fisik bukan tujuan akhir, tapi jembatan untuk mempercepat pelayanan, memperkecil kesenjangan, dan menumbuhkan ekonomi lokal.

  1. Masyarakat Adat, Bukan Penonton

Yang menarik, pemerintah saat ini tidak datang membawa “paket jadi” dari Jakarta. Masyarakat adat dilibatkan dari awal. Pendekatannya lebih dialogis, menyesuaikan dengan kearifan lokal dan adat setempat.

Lembaga Masyarakat Adat (LMA) diberi ruang untuk menyuarakan aspirasi dan ikut mengawal pembangunan. Ini bukan hanya tentang membangun rumah dan jalan, tapi juga tentang menghormati identitas Papua.

  1. Makanan Bergizi dan Sekolah Layak

Masalah gizi dan pendidikan di Papua jadi sorotan serius. Pemerintah menggulirkan program makanan bergizi gratis untuk siswa dan ibu hamil, termasuk di pedalaman Papua. Nasinya bukan nasi kotak sembarangan—tapi lengkap dengan lauk, sayur, dan buah.

Sekolah-sekolah diperbaiki, guru ditambah, dan akses pendidikan dibuka lebih lebar. Pemerintah ingin memastikan bahwa anak-anak Papua bisa tumbuh sehat, cerdas, dan punya masa depan yang cerah—bukan cuma jadi angka dalam data statistik.

  1. Keamanan yang Lebih Manusiawi

Isu keamanan masih menjadi tantangan, terutama soal konflik bersenjata. Tapi pendekatan pemerintah kini lebih seimbang. Operasi keamanan tetap dilakukan, tapi dibarengi dengan dialog, pendekatan sosial, dan pembangunan layanan publik.

Tujuannya bukan hanya menekan konflik, tapi membangun rasa percaya dan kehadiran negara yang dirasakan, bukan ditakuti.

  1. Investasi Besar, Manfaat Jangka Panjang

Satu gebrakan besar lainnya adalah masuknya investasi dari perusahaan energi global seperti BP di Papua Barat. Mereka berinvestasi sekitar $7 miliar dalam proyek karbon tangkap (carbon capture) dan gas alam, sekaligus membuka peluang kerja dan transfer teknologi ke masyarakat Papua.

Ini bukti bahwa Papua kini mulai dilihat sebagai wilayah strategis masa depan, bukan sekadar pinggiran Indonesia.

Bukan Lagi Wacana, Tapi Aksi Nyata

Era Presiden Prabowo membawa semangat baru untuk Papua. Bukan hanya sekadar program, tapi aksi nyata yang terlihat, terukur, dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Apakah semuanya sudah sempurna? Tentu belum. Tapi arah kebijakan dan cara pemerintah menyentuh persoalan Papua menunjukkan satu hal: Papua bukan hanya bagian dari peta Indonesia, tapi bagian dari masa depan Indonesia.

Dan masa depan itu sedang dibangun—batu demi batu, tangan demi tangan, dari Merauke hingga Jayapura

Pos terkait