Kabaroman.com – Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menjadikan swasembada pangan sebagai prioritas nasional. Salah satu strategi utamanya adalah dengan mengoptimalkan peran desa sebagai pusat ketahanan pangan.
Program ini didorong oleh keyakinan bahwa desa memiliki potensi lokal yang besar, terutama lahan subur, yang dapat dikelola secara mandiri dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Pemerintah berkomitmen untuk melakukan transformasi di sektor pertanian desa melalui berbagai program, termasuk penggunaan teknologi modern dan pendampingan bagi para petani.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa alokasi anggaran Kementerian Pertanian pada 2025 sebesar Rp29,37 triliun akan difokuskan untuk peningkatan produksi padi dan jagung, optimalisasi lahan, serta program cetak sawah baru.
Selain itu, pemberdayaan generasi muda menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. Melalui inisiatif seperti program petani milenial, pemerintah berupaya menarik minat kaum muda untuk berinovasi dan berkontribusi di sektor pertanian.
Modernisasi pertanian dengan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta pelatihan intensif juga menjadi agenda penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sekaligus menekan biaya produksi.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme bahwa dengan berbagai upaya modernisasi dan pemberdayaan desa, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu 4 hingga 5 tahun ke depan. Ia menegaskan bahwa kemandirian pangan merupakan fondasi penting untuk memastikan ketahanan dan kedaulatan bangsa.