Kabaroman.com – Pemerintah Indonesia hari ini mengumumkan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan di Papua melalui pendekatan terpadu yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Program ini diluncurkan dalam sebuah acara di Nabire, Papua Tengah, yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah pusat dan daerah, serta tokoh masyarakat setempat.
Langkah ini menandai upaya pemerintah untuk tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian ekonomi masyarakat Papua.
Acara yang diberi tajuk “Papua Bersatu, Indonesia Maju” tersebut menjadi wadah untuk mengintegrasikan berbagai program prioritas. Beberapa inisiatif yang diluncurkan antara lain penyaluran bantuan sosial, layanan pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG ini secara serentak dibangun di enam lokasi, termasuk Nabire, Jayapura, Wamena, Merauke, Sorong, dan Manokwari.
Dadan Hindayana, salah satu perwakilan pemerintah, menjelaskan bahwa program MBG dirancang untuk menciptakan dampak ganda. “Selain memenuhi kebutuhan gizi, program ini juga menggerakkan ekonomi lokal,” ujarnya. Menurutnya, program ini melibatkan petani lokal sebagai pemasok bahan baku dan ibu-ibu rumah tangga sebagai juru masak, sehingga menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan. Dadan menambahkan bahwa 101 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di seluruh Papua dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada akhir bulan ini.
Selain program sosial, pemerintah juga memperkuat pilar ekonomi melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) dan penguatan koperasi desa. Komitmen ini diperkuat dengan alokasi dana desa senilai Rp1,089 triliun di Papua Tengah untuk tahun ini.
Keberhasilan program-program ini dinilai sangat bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan organisasi masyarakat sipil menjadi kunci untuk memastikan program berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Dengan strategi ini, pemerintah berharap dapat mempersempit kesenjangan pembangunan dan mendorong Papua menuju masa depan yang lebih sejahtera, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya yang ada.