Kabaroman.com – PLN Indonesia Power memperkuat keandalan pasokan listrik di wilayah Papua, dengan mengemban penugasan dalam pengoperasian dan pemeliharaan PLTMG Biak-1 dan PLTU Holtekamp.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Benardus Sudarmanta, menegaskan bahwa PLN IP akan terus hadir dalam upaya pemerataan energi nasional, seperti penugasan operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik di Papua, yaitu PLTMG Biak-1 15 MW dan PLTU Holtekamp Performance-Based 50 MW.
“Tugas kami bukan hanya menjaga pasokan listrik, tapi juga menjalankan amanat konstitusi: memastikan seluruh masyarakat, termasuk di Papua, mendapatkan akses energi yang andal dan berkelanjutan. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata PLN IP hadir untuk Indonesia,” kata Benardus, Minggu (10/8/2025).
Menurut Bernadus, sebagai mitra andal PT PLN (Persero) berkomitmen dalam menjamin keberlangsungan sistem kelistrikan di Papua yang masih menghadapi tantangan elektrifikasi dan kompleksitas sistem penyediaan listrik.
PLN Indonesia Power terus memperluas perannya di wilayah timur sebagai bagian dari upaya mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Kerja sama ini menjadi bukti nyata sinergi antara Subholding dan Holding dalam mendukung agenda strategis nasional.
“Kami hadir di Papua bukan hanya untuk mengoperasikan pembangkit, tapi untuk memastikan bahwa listrik menjadi penggerak peradaban dan kesejahteraan. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap negeri,” tutur Benardus.
Direktur Operasional Gas PLN IP, Purnomo mengungkapkan, PLTMG dipilih sebagai solusi energi di wilayah kepulauan seperti Papua karena efisiensinya tinggi, bentuknya ringkas, dan rendah emisi.
“PLTMG sangat ideal untuk wilayah seperti Papua yang memiliki sebaran geografis luas dan sistem kelistrikan kecil. Ini mendukung transisi energi, sekaligus memberikan layanan yang cepat dan fleksibel bagi masyarakat,” jelas Purnomo.
Direktur Operasional Batubara PLN IP, M. Hanafi Nur Rifai melanjutkan, PLTU Holtekamp yang beroperasi sejak 2016 kini memasuki fase transformasi kinerja berbasis kinerja (performance-based contract) dan tengah menjalani inovasi teknis berupa modifikasi chain grate stoker untuk efisiensi dan peningkatan keandalan.
“Inovasi yang sudah berhasil kami terapkan di unit Sanggau kini kami replikasi di Holtekamp. Kami berkomitmen mendukung sistem kelistrikan Papua agar semakin andal,” terang Hanafi.
Sistem Kelistrikan di Papua
GM PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar mengungkapkan, Papua memiliki kompleksitas tinggi dalam sistem kelistrikannya, terbagi dalam 8 sistem besar dan sekitar 300 sistem kecil. sekitar sepertiga masyarakat Papua masih belum mendapatkan akses listrik.
“Meskipun kapasitas kecil, gangguan di sistem Papua bisa berdampak besar dan langsung terasa hingga ke Jakarta. Karena itu, kami percaya PLN IP mampu menjaga keandalan dan meningkatkan kinerja sistem di sini,” ujar Diksi.
Ia juga menyebut bahwa pembangkit seperti Holtekamp harus menjadi backbone sistem kelistrikan Papua, dan kerja sama ini diharapkan menjadi motor bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Papua membutuhkan kita. Ini bukan sekadar kontrak bisnis, tapi ladang pengabdian untuk membantu rakyat membuka akses listrik,