DKP2KB Papua Tengah Unicef Gelar Pelatihan STBM Cegah Stunting

Kabaroman.com -Sanitasi yang buruk merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab stunting pada anak. Akses terhadap sanitasi yang layak, air bersih, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah bersama UNICEF dan Yayasan Gapai Harapan Papua, melakukan pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Stunting yang Inklusif dan Berketahanan Iklim, Senin (15/9/2025).

Pelatihan yang melibatkan perwakilan 8 Kabupaten di Papua Tengah itu, berlangsung selama lima hari, mulai Tanggal 15 hingga 19 September 2025 di Aula Dinas Kesehatan Nabire, dan dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Papua Tengah, Yohanes Tebai.

Dalam sambutannya, Yohanes Tebai mengatakan, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014 telah menetapkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai strategi nasional untuk menciptakan perubahan perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Pendekatan ini sejalan dengan agenda percepatan penurunan stunting sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Pencegahan stunting tidak hanya melalui intervensi gizi, tetapi juga harus didukung dengan sanitasi yang baik. Melalui program STBM ini, kita dorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, hidup sehat, serta beradaptasi dengan tantangan perubahan iklim,” ujar Yohanes Tebai.

Selain itu menurutnya, dibutuhkan koordinasi yang kuat antara penanggung jawab, tenaga kesehatan dan pemerintah kabupaten maupun provinsi agar program STBM ini benar benar berjalan sesuai apa yang diinginkan dan benar benar terealisasikan di masyarakat.

“Pendekatan di masing masing kabupaten yang ada di Papua Tengah ini secara keseluruhan berbeda, mengingat Papua Tengah ada pesisir, kepulauan maupun pegunungan, sehingga dibutuhkan pendekatan secara koordinasi agar program ini benar benar bisa dimengerti dan diterapkan di masyarakat,” jelasnya.

Seperti diketahui, Stunting masih menjadi masalah serius di Provinsi Papua Tengah yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan masa depan generasi muda. Salah satu faktor penyebab utama stunting adalah sanitasi yang buruk, termasuk masih tingginya praktik buang air besar sembarangan (BABS), kurangnya akses air bersih, dan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.

Pos terkait