Dukungan Tokoh Papua: Makan Bergizi Gratis, Investasi Masa Depan Generasi Emas Papua

Tokoh senior Papua, Michael Manufandu

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat telah disambut dengan berbagai respons di seluruh Indonesia, termasuk di Tanah Papua. Meskipun sempat diwarnai isu penolakan di beberapa wilayah, suara dukungan dan apresiasi positif dari tokoh-tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Papua terus menguat. Mereka melihat program MBG sebagai langkah strategis dan investasi nyata untuk masa depan anak-anak Papua.

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

Dukungan utama dari para tokoh Papua didasarkan pada manfaat langsung program ini terhadap pemenuhan nutrisi anak-anak sekolah. Papua, terutama di daerah pedalaman yang sulit terjangkau, sering menghadapi tantangan serius dalam hal gizi, yang berdampak pada tingginya angka malnutrisi dan stunting.

Ondofolo Heram Dasim Klewbeuw Sentani Timur, Yansen Ohee, misalnya, menyoroti bagaimana MBG hadir sebagai jawaban atas kesulitan akses pangan bergizi di wilayahnya. Ia melihat program ini sebagai harapan besar yang dapat meringankan beban orang tua dan memastikan anak-anak mendapatkan asupan yang memadai untuk tumbuh kembang optimal.

Senada dengan itu, Sekretaris Sinode Gereja Kingmi Indonesia di Tanah Papua, Pdt. DR. Yones Wenda, secara terbuka mengajak masyarakat Papua untuk mendukung MBG, menekankan peran program ini dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak guna menunjang pendidikan mereka di sekolah.

Program Pro-Rakyat untuk Keunggulan SDM

Para tokoh melihat MBG bukan sekadar pembagian makanan, melainkan upaya fundamental untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua yang unggul, kuat, dan berdaya saing global.

Tokoh senior Papua, Michael Manufandu, menyatakan dukungannya dengan harapan program ini dapat diterapkan secara menyeluruh dari jenjang Taman Kanak-kanak hingga SLTA. Ia menekankan bahwa hampir setengah populasi di Papua sangat membutuhkan perhatian semacam ini untuk menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan sehat.

Esau Tegai, tokoh masyarakat Papua, menilai MBG sebagai program yang sangat positif untuk melahirkan generasi berpotensi yang sehat dan cerdas. Ia melihat MBG sebagai pondasi penting demi terwujudnya pembangunan nasional yang adil dan merata, termasuk di Tanah Papua.

Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Aspek positif lain yang disoroti oleh para tokoh adalah potensi MBG dalam memberdayakan ekonomi masyarakat lokal. Dalam implementasinya, program ini diharapkan dapat melibatkan pedagang, petani, dan nelayan setempat untuk pengadaan bahan baku.

Kepala Suku Elseng di Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Ismail Ulof, meyakini bahwa MBG akan segera dijalankan di daerahnya dan dapat menjadi modal penting untuk mencetak generasi muda Orang Asli Papua (OAP) yang unggul. Sementara itu, Sekretaris Dewan Adat Suku Moy, Benhur Yaboisembut, juga mencatat bahwa selain berdampak baik bagi kesehatan dan prestasi belajar siswa, program ini dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga serta memberdayakan masyarakat lokal, termasuk petani dan nelayan, melalui penyerapan bahan-bahan lokal.

Harapan untuk Keberlanjutan dan Keterlibatan Lokal

Meskipun menyambut baik, para tokoh juga menyampaikan harapan agar program ini dapat dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan berkesinambungan untuk dampak jangka panjang. Mereka juga mendorong adanya metode dan pola implementasi yang tepat, khususnya untuk daerah pedalaman yang terisolasi, termasuk melibatkan guru dan pemerintah setempat, serta memanfaatkan pangan lokal yang kaya nutrisi.

Dukungan masif dari berbagai elemen tokoh di Papua ini menegaskan bahwa Makan Bergizi Gratis dipandang sebagai kebijakan yang menyentuh kebutuhan dasar, mendukung pendidikan, dan menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di Bumi Cenderawasih. Dengan kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan warga lokal, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat menjadi kunci untuk melahirkan Generasi Emas Papua yang siap memimpin di masa depan. (Penulis: M. Hartono dan Tim, Diaspora Indonesia di Oman)

Pos terkait