Kabaroman.com – Balai Besar Pelaksana Jalan (BBPJN) Papua-Papua Pegunungan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia memastikan bahwa pembangunan Jalan Trans Papua ruas Jayapura – Wamena segmen Mamberamo – Elelim akan tuntas akhir Tahun 2026. Proyek pembangunan jalan ruas Elelim-Wamena ini dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KPBU Jayapura-Wamena, Febryan Nurdiansyah dalam konferensi persnya di Abepura pada, Sabtu (22/11/2025) mengatakan pendanaan pembangunan Jalan Trans Papua ruas Elelim-Wamena sepanjang kurang lebih 50 Km dilakukan menggunakan skema KPBU.
Sebut Febryan masa konsesi Pembangunan Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim selama 15 tahun empat (4) bulan yang terdiri dari dua (2) tahun empat (4) bulan masa konstruksi dan 13 tahun masa layanan atau masa operasional.

“Infrastruktur yang dibangun di ruas ini meliputi peningkatan jalan dari jalan tanah hingga beraspal, pembangunan 16 jembatan baru, dan 1 buah fasilitas penimbang untuk mencegah adanya ODOL (Over Dimension Over Load) pada kendaraan angkutan ,” jelasnya kepada wartawan.
Karena itu menurut Febryan pekerjaan ini berbeda dengan pekerjaan proyek jalan pada umumnya. Pertama pekerjaan ini dibiayai oleh investor, termasuk perencanaan teknis, dan pelaksanaan kontruksinya.
“Kita hanya memberikan basic desainnya dan mengontrol BUP untuk melakukan perencanaan sesuai dengan kriteria teknis yang disepakati, seperti lebar badan jalan, tebal perkerasan aspal hingga jenis penanganan lereng yang digunakan,” kata Febryan.
Tegasnya, apabila pembangunan Jalan Mamberamo-Elelim selesai akan berdampak kepada meningkatnya sektor perekonomian, menjangkau akses pendidikan serta kesehatan. Sehingga, dapat dipastikan pelaksanaan pembangunan Jalan Mamberamo-Elelim ini bisa selesai sesuai target yang diberikan.
Di tempat yang sama, Deputy Project Manager PT.Hutama Karya, Agung Rahmadi menjelaskan, pekerjaan pembangunan Mamberamo – Elelim sedang on progres dan optimis akan selesai di akhir Tahun 2026. Mengingat, proyek pembangunan jalan ini bagian krusial dari koridor utama transportasi dan logistik yang mengubungkan Jayapura-Wamena, serta 8 kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan.
“Target pembangunan terus kita kejar. Saat ini ada 3 camp utama berdiri di lokasi pembangunan jalan, untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan. Kita juga saat ini masih menambah tenaga kerja dan alat berat untuk mempercepat pembangunan,” jelasnya kepada wartawan.
Ia menjelaskan, pembangunan jalan sepanjang 50 Km dibagi dengan 5 zona, atau masing-masing zona sepanjang kurang lebih 10 Km. Sebanyak kurang lebih 150 alat berat bekerja di lokasi pembangunan jalan. Dengan melibatkan puluhan alat berat seperti exavator dan bulldozer, untuk mempercepat pembangunan.
“Saat ini di zona satu pekerjaan aspal sudah dilakukan. Di zona dua pekerjaan galian sisa tiga (3) KM, begitu juga di zona tiga, empat, dan lima, pekerjaan galian sedang dikebut. Harapannya, pada tahun 2026 pekerjaan pengaspalan bisa dilakukan di seluruh zona pekerjaan,” jelasnya.
Agung menambahkan yang menjadi hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan ini ada pada mobilisasi logistik dan peralatan. Dimana, untuk mencapai lokasi proyek KPBU masih kerap terjadi longsor dan masih adanya lintasan basah melewati sungai sehingga menghambat distribusi logistik maupun material ke lokasi proyek





