Kabaroman.com – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto, diprediksi dapat menjadi katalis positif bagi pasar modal dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, lembaga keuangan global JP Morgan menekankan bahwa keberhasilan Danantara sangat bergantung pada kualitas eksekusi program serta kapabilitas tim yang mengelolanya.
“Jika eksekusinya baik, dilaksanakan dengan tepat, dan didukung oleh tim yang kompeten, Danantara bisa menjadi nilai tambah besar bagi Indonesia,” kata Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia, dalam forum Bloomberg Technoz Outlook 2025 , Jumat (21/2/2025).
Henry menjelaskan bahwa Danantara memiliki potensi besar untuk mendukung pasar modal Indonesia, terutama jika mampu memanfaatkan modal secara optimal. Suntikan dana dalam jumlah besar ke instrumen seperti ekuitas dan obligasi dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Jika Danantara bisa melakukan leverage, misalnya dengan menggunakan dana sebesar US$1 miliar hingga US$3 miliar untuk mendukung pasar modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun obligasi, maka hal itu akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita. Ini bisa menjadi katalis positif dalam waktu dekat,” tambah Henry.
Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa Danantara akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Badan ini dirancang untuk memudahkan pemerintah dalam merealokasi modal dari BUMN guna mengoptimalkan investasi di sektor-sektor strategis yang memberikan keuntungan ekonomi tinggi serta dampak sosial yang luas. Salah satu fokus utamanya adalah program hilirisasi, yang bertujuan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.
Keuntungan dari investasi yang dikelola Danantara disebut akan sepenuhnya dinikmati oleh bangsa Indonesia. Untuk memastikan tata kelola yang transparan dan efektif, Danantara akan berada di bawah pengawasan langsung Presiden RI. Selain itu, badan ini juga akan dibantu oleh Dewan Pengawas yang diketuai oleh Menteri BUMN serta Dewan Penasehat yang bertugas memberikan arahan strategis.
Dengan skema ini, Danantara diharapkan tidak hanya menjadi alat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang inklusif. Program ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi sektor industri dalam negeri, meningkatkan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Namun, tantangan terbesar bagi Danantara adalah memastikan bahwa semua rencana dapat dijalankan dengan baik tanpa kendala signifikan. Transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme dalam pengelolaan dana menjadi kunci keberhasilan program ini. Jika semua elemen tersebut dapat diwujudkan, Danantara berpeluang besar menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
Forum internasional seperti Bloomberg Technoz Outlook 2025 juga menyoroti pentingnya langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa Danantara dapat bersinergi dengan pasar global. Dengan dukungan yang tepat, badan ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga dapat menarik minat investor asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.