Kabaroman.com – Wilayah Dhofar di Kesultanan Oman kini memasuki babak baru pasca-musim hujan monsun Khareef dengan kedatangan periode yang dikenal secara lokal sebagai Sarb. Musim layaknya musim semi ini membawa angin segar bagi sektor pariwisata dan ekonomi daerah, mengubah Dhofar menjadi destinasi yang menarik sepanjang tahun.
Berlangsung mulai 21 September hingga 21 Desember, Sarb menawarkan pemandangan alam yang hidup dengan hamparan bunga-bunga endemik yang mekar dan vegetasi yang subur. Kondisi ini datang setelah berbulan-bulan diselimuti kabut dan gerimis Khareef, menampilkan langit yang lebih cerah, laut yang tenang, serta tingkat kelembaban yang lebih rendah. Cuaca yang nyaman—dengan suhu siang hari sekitar 20°C di pegunungan dan 26–28°C di dataran rendah—menarik minat keluarga dan pencinta alam.
Transisi dari Khareef ke Sarb ini tidak hanya menawarkan daya tarik visual, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada sektor-sektor utama lokal. Periode ini menjadi masa panen yang penting bagi petani setelah tanaman mereka dipelihara oleh hujan monsun. Selain itu, industri madu, perikanan, dan peternakan tradisional juga mendapat manfaat besar dari kondisi alam yang makmur ini. Pihak berwenang di Dhofar telah menginisiasi berbagai acara musim semi untuk memastikan momentum pariwisata tetap terjaga, menjadikan Salalah dan sekitarnya destinasi yang ramai dikunjungi bahkan di luar puncak musim Khareef.
Masuknya musim Sarb secara strategis memperluas daya tarik wisata Dhofar, mendorong peluang baru untuk ekowisata dan ekspansi agrobisnis sepanjang tahun.
Bisnis di sektor perhotelan, pertanian, dan produksi madu dianjurkan untuk memanfaatkan musim yang subur dan sejuk ini guna mendiversifikasi penawaran mereka dan menarik basis pengunjung yang lebih luas. Para investor didorong untuk mengembangkan usaha pariwisata berkelanjutan dan berbasis agro yang dapat memaksimalkan aset alam dan budaya Dhofar demi pertumbuhan jangka panjang.