kabaroman.com – Dalam kunjungan kerjanya di Republik Yaman, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Kesultanan Oman dan Republik Yaman, Mohamad Irzan Djohan, beserta istri dan rombongan, mengunjungi gedung pencakar langit tertinggi yang terletak di Syibam.
Gedung ini merupakan salah satu warisan budaya yang dilindungi oleh UNESCO karena keunikannya. Dibangun tanpa menggunakan besi sama sekali, gedung tersebut terbuat dari tanah liat dan kayu, mencerminkan tradisi arsitektur lokal yang sudah ada selama ratusan tahun.
“Saya sangat terkesan dengan kemampuan masyarakat Syibam untuk membangun struktur seperti ini menggunakan bahan-bahan alami, yang bahkan dapat bertahan begitu lama. Ini menunjukkan kekuatan teknologi dan kearifan lokal mereka,” kata Irzan Djohan, Selasa (10/12).
Di dalam kompleks Syibam, terdapat sekitar 600 keluarga yang telah tinggal di sana sejak ratusan tahun lalu. Gedung-gedung yang ada di sana tidak hanya memiliki daya tarik arsitektural, tetapi juga memiliki struktur yang mirip dengan gedung-gedung modern meskipun dibangun dengan bahan tradisional.
Rombongan Dubes RI juga terdiri dari beberapa pejabat dan kolega, seperti PF Konsuler yang baru, Rifqi Fikriansyah, Satgas PWNI Yaman yang terdiri dari Syahrul Romadon, Ahmad Alfian Jihadi, Ahmad Bukhory, serta Ketua Umum PPI Yaman, Sholahuddin Al Ayyubi.
Mereka juga berkesempatan mengunjungi rumah salah satu mahasiswa Indonesia, Muhammad Umar Barokat, yang merupakan kesempatan langka, mengingat tradisi Arab yang jarang mengizinkan tamu memasuki rumah tanpa izin khusus.
Selain itu, Dubes Irzan juga menyoroti keunikan lain yang ditemukan selama perjalanan mereka, seperti sebuah jendela yang dihiasi kain putih, yang menurut tradisi setempat menandakan bahwa seorang gadis sedang menunggu lamaran. Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanan yang dimulai dari Aden, Mukalla, Tarim, dan Seiyun. Dubes Irzan berencana untuk berbagi lebih banyak cerita menarik dari perjalanan tersebut dalam episode berikutnya.