Kabaroman.com – Kegubernuran Muscat meluncurkan sebuah inisiatif besar bertajuk “Take What You Need” , sebuah kampanye multibahasa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi sampah makanan. Kampanye ini diluncurkan sebagai respons terhadap laporan yang menunjukkan adanya pemborosan makanan dalam jumlah besar, khususnya setelah acara buka puasa dan sahur selama bulan suci Ramadan .
Menurut juru bicara Kota Muscat, masalah pemborosan makanan telah menjadi perhatian serius karena sejumlah besar makanan berakhir di tempat sampah atau tempat pembuangan akhir kota. “Sampah makanan tidak hanya membusuk dan menciptakan bau yang tidak sedap bagi warga sekitar, tetapi juga menarik serangga dan nyamuk, serta memberikan beban tambahan kepada petugas sanitasi,” ujarnya.
Kampanye ini berupaya mengatasi masalah tersebut dengan mendorong masyarakat untuk membeli atau menyiapkan makanan secukupnya sesuai kebutuhan mereka, sehingga meminimalkan limbah makanan yang tidak perlu dibuang ke tempat pembuangan.
Kampanye “Take What You Need” menyoroti lima pesan utama yang dirancang untuk menumbuhkan nilai-nilai tanggung jawab dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menghargai makanan:
- Bersyukur kepada Allah
Makanan adalah nikmat dari Allah, dan menyia-nyiakannya merupakan tanda kurangnya rasa syukur. Dengan menjaga makanan agar tidak terbuang, kita dapat menunjukkan rasa syukur atas karunia-Nya. - Membantu yang Membutuhkan
Alih-alih membuang makanan sisa, masyarakat diajak untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Hal ini tidak hanya membantu orang lain tetapi juga memperkuat nilai-nilai solidaritas sosial. - Keletihan Petugas Pembersihan
Pembuangan makanan berlebih memberikan beban tambahan pada staf pembersihan, melebihi tugas rutin mereka. Dengan mengurangi sampah makanan, kita dapat membantu meringankan pekerjaan mereka. - Barakah (Berkah) dalam Makanan
Menghormati makanan mendatangkan berkah, sementara pemborosan dapat menyebabkan hilangnya rezeki. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih bijaksana dalam mengonsumsi makanan. - Kebijaksanaan Ekonomi
Menghindari pemborosan makanan tidak hanya menghemat uang, tetapi juga membantu mengelola sumber daya secara bijaksana. Ini merupakan langkah penting menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Selain menjadi pemborosan sumber daya, sampah makanan memiliki dampak lingkungan dan sosial yang signifikan:
- Pencemaran Lingkungan: Makanan yang membusuk di tempat pembuangan menghasilkan gas metana, salah satu penyebab utama pemanasan global.
- Masalah Kesehatan: Limbah makanan yang tidak dikelola dengan baik dapat menarik serangga dan hewan pengerat, yang berpotensi menyebarkan penyakit.
- Beberapa Kelebihan Beban untuk Petugas Sanitasi: Volume sampah yang besar membuat petugas sanitasi harus bekerja lebih keras, terutama selama bulan Ramadan ketika konsumsi makanan meningkat secara drastis.
Melalui inisiatif ini, Pemerintah Daerah Muscat berharap dapat menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dalam masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghargai makanan. Kampanye ini juga bertujuan untuk:
- Mengubah perilaku masyarakat terhadap konsumsi makanan.
- Mengurangi dampak negatif sampah makanan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
- Mendorong kolaborasi antara individu, komunitas, dan pemerintah dalam menciptakan solusi berkelanjutan.
Pemerintah Daerah Muscat mengimbau semua warga untuk berpartisipasi aktif dalam kampanye ini dengan cara:
- Menyiapkan makanan secukupnya sesuai kebutuhan.
- Berbagi makanan sisa dengan keluarga, tetangga, atau organisasi amal.
- Mendukung upaya pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan non-organik.
“Kami percaya bahwa dengan kesadaran bersama dan tindakan kolektif, kita dapat mengurangi sampah makanan secara signifikan dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tambah juru bicara Kota Muscat.