Kiprah Pemerintah Indonesia dalam Membela Palestina

Oleh: Ahmad Alfian Jihadi,Lc.

Kabaroman.com – Hubungan Indonesia dan Palestina bukanlah hubungan yang baru dibangun beberapa saat, dan bukan juga hubungan yang dibangun atas dasar kepentingan politik belaka. Sudah jauh sebelum hari ini,hubungan antar kedua negara telah berlangsung mesra. Jarak kedua negara yang berkilo-kilo meter tidak mengurangi rasa persahabatan antar keduanya, bahkan palestina yang saat itu masih terseok-seok dengan keterbatasan dan kesulitannya justru dengan lantang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Melalui sikap tegas Mufti Besar Palestina dan Pimpinan Dewan Tertinggi Palestina bernama Muhammad Amin Al Husaini, maka pada tanggal 6 September 1944 Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia. Padahal pada saat itu Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh bangsa-bangsa lain. Pantas jika presiden pertama Indonesia,soekarno menyampaikan dalam mimbar singanya yang berbunyi “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina,maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel”.

Melihat peran Palestina dalam mengakui kemerdekaan Indonesia di Kancah Internasional,tidak heran jika Indonesia sampai detik ini masih bersuara lantang untuk kemerdekaan rakyat Palestina. Bahkan peran dan kiprah pemerintah Indonesia dalam kemerdekan Palestina telah berlangsung dari Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno hingga Presiden Indonesia ke delapan saat ini,Prabowo Subianto.

Menarik sejarah ke belakang,pada era Presiden Soekarno Indonesia mengambil peran penting dalam organisasi dunia islam. Tahun 1969 , Indonesia menjadi anggota pendiri Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan aktif mendorong pengakuan Internasioanal untuk kemerdekaan Palestina. Bahkan di bawah Menlu Adam Malik dan Mochtar Kusumaatdja Indonesia dengan konsisten; Mendukung resolusi PPB untuk kemerdekaan Palestina, menolak normalisasi hubungan dengan Israel dan mengirim bantuan kemanusiaan dan beasiswa bagi pelajar Palestina.

Tidak berhenti pada era Soekarno,pada tahun 1989 soeharto sebagai presiden ke dua Republik Indonesia mengintruksikan agar Kedutaan Palestina dibuka di Jakarta dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memberikan status diplomatik resmi bagi palestina.

Setelah reformasi,hubungan antar kedua negara semakin kuat. Pada tahun 2004, Presiden Megawati menandatangani Joint Communique dengan Presiden Palestina, Yasser Arafat yang menegaskan dukungan penuh pemerintah Indonesia untuk kemerdekaan Palestina,
dan menjadikan Yerussalem sebagai ibu kota.

Pada tahun 2006, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Luar Negeri. Tidak hanya berhenti di situ, Indonesia dibawah pimpinan Presiden SBY mendorong terselenggaranya agenda Asia-Facific Conference on Palestinian Development, sehingga pada tahun 2012 Indonesia menjadi salah satu sponsor utama resolusi PBB yang menaikkan status Palestina menjadi non-member observer state.

Di era Presiden Indonesia ke- tujuh yaitu Presiden Joko Widodo,dukungan Indonesia tidak hanya sebagai simbol solidaritas belaka akan tetapi naik tingkat menjadi inisiatif diplomasi strategis. Sehingga pada era tersebut,Indonesia berhasil mendorong “Deklarasi Jakarta” untuk Palestina pada KTT Luar Biasa OKI 2016,Indonesia juga menguatkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina dan bahkan berhasil membangun Rumah Sakit Indonesia di Palestina.

Kemudian saat ini di era Presiden Prabowo Subianto, pergerakan yang dilakukan telah ada semenjak beliau diberi tugas sebagai Menteri Pertahanan RI dan berlanjut saat terpilih sebagai Presiden ke delapan RI. Presiden Prabowo Subianto menawarkan 20.000 pasukan perdamaian Indonesia untuk normalisasi Gaza, Indonesia juga semakin membuka ruang Beasiswa untuk anak-anak palestina dan bahkan Menteri Luar Negeri,Sugiono berencana menampung beberapa rakyat Palestina di Indonesia.

Bahkan peran Indonesia terkini adalah suara lantang Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya dalam forum PBB terkait resolusi perang di Gaza, bahkan isi pidato Presiden Prabowo Subianto tersebut mendapatkan apresiasi langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dan beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto ikut menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza “Peace 2025” di Sharm El-Sheikh,Mesir.

Pada KTT ini turut dihadiri oleh kurang lebih 20 delegasi negara berpengaruh dunia untuk mencari solusi untuk perdamaian di tanah Gaza. Bahkan hal menarik terjadi dalam forum ini, yaitu sebelum dimulaikannya KTT tersebut, Presiden AS Donald Trump mengapresiasikan peran aktif Indonesia dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto dalam mencari solusi perdamaian di tanah Gaza, ia mengapresiasikan Presiden Prabowo dengan kalimat “Pemimpin Luar Biasa dari Indonesia” (Sambil menunjuk Presiden Prabowo).

Dari semua perjalanan dan kiprah Pemerintah Indonesia dalam Kemerdekaan Palestina,mulai dari Presiden Soekarno hingga Presiden Prabowo Subianto memberikan beberapa pesan penting yaitu; Komitmen Indonesia untuk Palestina tidak akan pernah runtuh oleh perubahan politik dunia,dari Soekarno hingga Prabowo Subianto Indonesia tetap berdiri tegak dan paling depan untuk kepentingan Palestina, Indonesia juga berkomitmen dengan prinsip politik Luar Negeri yang Non-Blok dan konsisten menjalankan amanat UUD 1945 dalam menghapuskan penjajahan di atas dunia.

Dengan kebijakan-kebijakan Indonesia untuk Palestina membuka mata dunia, bahwa Indonesia menjadi negara yang disegani di kancah internasional dan menjadi pelopor perdamaian dunia yang konsisten tanpa terpengaruh perubahan politik dan kebijakan ekonomi dunia.

Tarim,21 Oktober 2025
Ahmad Alfian Jihadi,Lc.
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Al Ahgaff Tarim,Yaman.

Pos terkait