Kabaroman.com – Oman kembali menunjukkan perannya di panggung internasional dengan menjadi tuan rumah konferensi bertajuk “United to Accelerate Climate Action” , yang diselenggarakan oleh Oman Environment Authority dalam rangkaian Oman Climate Week 2025. Acara ini berlangsung pada 24-26 Februari 2025 di Oman Convention and Exhibition Center (OCEC), Muscat, dan menghadirkan kalangan akademisi, pemerhati lingkungan, serta wakil pemerintahan dari berbagai negara. Konferensi ini menyoroti upaya mitigasi perubahan iklim, pengembangan ekonomi hijau, dekarbonisasi, advokasi lingkungan, hingga penguatan kerja sama regional dan global.
Selain konferensi, Oman Climate Week juga menghadirkan puluhan peserta pameran dengan target menarik 5.000 pengunjung. Salah satu peserta pameran yang mencuri perhatian adalah PT Kis Green Technology (KGT) dari Indonesia. Perusahaan ini telah membuka fasilitas pengolahan limbah organik menjadi bahan bakar gas seperti biometana dan bioCNG di Indonesia. Direktur KGT, Sunil KM, menjelaskan bahwa perusahaan mereka fokus pada penangkapan karbon (carbon capture ) di lahan sawit, salah satunya di perkebunan milik Sinar Mas.
“Kami berupaya mengurangi emisi karbon dengan memanfaatkan limbah organik dari perkebunan kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan,” ujar Sunil. Inovasi ini tidak hanya mendukung transisi menuju energi bersih tetapi juga memberikan solusi nyata bagi keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia.
Tidak hanya dari Indonesia, perusahaan Jepang seperti Yokogawa Electric Corporation juga turut ambil bagian dalam pameran ini. Chika Furukawa, Head of Sustainable Promotion Department Yokogawa, terbang langsung dari Jepang untuk terlibat dalam acara tersebut. Kehadiran perusahaan-perusahaan ini mencerminkan komitmen Asia dalam penanganan perubahan iklim melalui teknologi inovatif dan kolaborasi lintas negara.
Perhelatan Oman Climate Week dipercayakan kepada konsultan media dan event ternama, birba , yang dipimpin oleh Abdullah Al Harthy. Dengan tagar resmi @OmanClimateWeek , birba telah menyusun agenda kegiatan ini secara matang selama enam bulan terakhir. Titani Indah Shintamurti, Sales Executive birba yang berkewarganegaraan Indonesia, mengungkapkan bahwa persiapan ini melibatkan para ahli di bidang mitigasi perubahan iklim untuk memastikan acara ini memberikan dampak nyata bagi aksi iklim global.
Oman Climate Week menjadi momentum penting bagi diplomasi hijau Indonesia. Sebagai negara dengan hutan tropis yang luas—dijuluki “paru-paru dunia”—serta sebagai eksportir kelapa sawit dan penghasil kayu, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi aktor utama dalam mitigasi perubahan iklim.
Dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia dapat berperan sebagai katalisator dalam upaya global mengatasi krisis iklim. Inovasi seperti yang ditunjukkan oleh PT Kis Green Technology menjadi contoh konkret bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alamnya untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Selain itu, diplomasi hijau juga dapat diperkuat melalui kerja sama regional dan global dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan serta implementasi praktik berkelanjutan di sektor pertanian, kehutanan, dan energi.
Oman Climate Week 2025 bukan hanya tentang diskusi, tetapi juga tentang aksi nyata. Acara ini menjadi platform bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman, memperkenalkan inovasi, dan membangun kolaborasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.