Kabaroman.com – Pemerintah Provinsi Papua secara tegas meminta agar inisiatif Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat diperluas secara merata, menjangkau hingga ke wilayah pedalaman Bumi Cenderawasih yang aksesnya masih terbatas. Permintaan ini disampaikan sebagai langkah strategis untuk secara signifikan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan anak-anak di seluruh provinsi.
Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen, dalam pernyataannya di Jayapura baru-baru ini, menggarisbawahi urgensi pemenuhan gizi yang optimal sejak usia sekolah. Hal ini krusial untuk menekan angka kasus stunting, meningkatkan daya konsentrasi belajar siswa, serta membentuk generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan memiliki daya saing tinggi di masa depan.

Inisiatif ini lahir dari keprihatinan atas kondisi anak-anak di Papua yang masih menghadapi tantangan gizi, bahkan hingga terlambat masuk kelas karena persoalan makan di rumah dan minimnya dukungan gizi di sekolah. Oleh karena itu, Pemprov Papua berkomitmen untuk memperkuat Program Makan Bergizi Gratis ini, memastikan hak setiap anak untuk memperoleh gizi seimbang dapat terpenuhi.
Pentingnya Gizi Seimbang untuk Generasi Papua
Pemenuhan gizi yang adekuat merupakan fondasi utama bagi tumbuh kembang anak, terutama di masa usia sekolah yang menjadi periode emas perkembangan kognitif dan fisik. Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen menegaskan bahwa gizi yang baik sangat esensial untuk menekan prevalensi stunting, sebuah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia.
Selain itu, asupan gizi yang memadai juga berperan vital dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi belajar anak-anak di sekolah. Kurangnya asupan gizi dapat menyebabkan anak sulit fokus, cepat lelah, dan pada akhirnya menghambat proses belajar-mengajar, yang berujung pada penurunan prestasi akademik.
Kondisi ini diperparah dengan adanya keluhan anak-anak yang mengalami keterlambatan masuk kelas karena masalah makan di rumah, serta kurangnya fasilitas layanan gizi yang memadai di lingkungan sekolah. “Jadi, kami masih ada keluhan anak yang terlambat masuk kelas karena menghadapi persoalan makan di rumah dan kurangnya dukungan layanan gizi di sekolah,” kata Aryoko Rumaropen.
Untuk mengatasi tantangan ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Papua diminta untuk memastikan implementasi Program Makan Bergizi Gratis berjalan efektif. Pemprov Papua hadir untuk mendukung dan memperkuat program ini, demi menjamin setiap anak mendapatkan haknya atas gizi seimbang.
Strategi Perluasan Jangkauan Program MBG
Perluasan Program Makan Bergizi Gratis ke wilayah pedalaman Papua membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak. Aryoko Rumaropen menjelaskan bahwa program MBG sekolah ini memerlukan kerja sama erat antara Kementerian Pendidikan, Badan Gizi Nasional, serta dukungan dari lembaga donor internasional.
Salah satu lembaga yang diharapkan berperan aktif adalah UNICEF, yang dapat memberikan bantuan dalam peningkatan kapasitas pengelola dapur sekolah dan tenaga pendukung di lapangan. Keterlibatan berbagai pihak ini diharapkan dapat menciptakan sistem yang berkelanjutan dan efektif dalam distribusi gizi.
“Kerja sama ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pelayanan tidak hanya di wilayah perkotaan seperti Jayapura, tetapi merata hingga daerah pedalaman yang aksesnya terbatas dan membutuhkan perhatian lebih besar,” ujarnya. Ini menunjukkan komitmen untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dari manfaat program ini.
Pelaksanaan program MBG harus dirancang agar merata, terjangkau dari sisi waktu, dan mampu menyentuh seluruh sekolah di Papua. Hal ini menjadi komitmen utama dalam upaya mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bumi Cenderawasih.
Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045
Program Makan Bergizi Gratis di Papua bukan hanya sekadar inisiatif lokal, melainkan bagian integral dari visi pembangunan nasional yang lebih besar. Aryoko Rumaropen menekankan bahwa program ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, sebuah cita-cita untuk menjadikan Indonesia negara maju dan berdaya saing global.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia, dimulai dari anak-anak yang sehat dan cerdas, adalah kunci utama untuk mencapai visi tersebut. Dengan gizi yang cukup, anak-anak Papua diharapkan dapat tumbuh optimal, memiliki kemampuan kognitif yang baik, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Dampak nyata dari program ini diharapkan dapat terlihat dalam lima tahun ke depan, di mana anak-anak di Papua akan tumbuh sehat, pintar, dan siap menggapai masa depan yang lebih baik. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, komitmen Pemprov Papua untuk memperluas dan memperkuat Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi sangat penting. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program ini dapat menciptakan generasi penerus yang unggul dan berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045.
Sumber: AntaraNews






