Kabaroman.com – Pembentukan kabinet baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang dikenal dengan sebutan kabinet “zaken,” menarik perhatian publik. Rencana ini akan diisi oleh para profesional dari berbagai latar belakang, baik politik maupun non-politik, dan mencerminkan komitmen keduanya dalam mempercepat pelaksanaan agenda pemerintahan yang dijanjikan selama kampanye.
Pengamat politik, Ujang Komarudin, menilai langkah ini sebagai bentuk nyata tekad Prabowo untuk merealisasikan janji kampanye melalui akselerasi kerja pemerintahannya. Menurutnya, pembentukan kabinet yang terdiri dari para ahli akan menjadi strategi efektif dalam menerjemahkan janji-janji tersebut menjadi kebijakan konkret. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi kinerja menteri dalam 100 hari pertama kerja untuk memastikan pencapaian target program-program prioritas.
Dalam persiapan menjelang pelantikan, Prabowo menegaskan komitmennya untuk mengisi kabinet dengan individu-individu yang benar-benar ahli di bidangnya. Hal ini dilakukan agar setiap posisi dalam kabinet diisi oleh orang-orang yang kompeten, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pemerintahan yang akan datang.
Dukungan terhadap pembentukan kabinet ini juga datang dari Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI). Sekretaris Jenderal DPP GMNI, Muh. Ageng Dendy Setiawan, menilai bahwa langkah ini sangat penting di tengah berbagai tantangan, seperti masalah pangan, energi, dan kondisi geopolitik. Dendy menekankan pentingnya mengisi kabinet dengan para profesional yang memiliki kompetensi, agar implementasi kebijakan pemerintah dapat berhasil.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memperkuat konsep kabinet zaken dengan menyatakan bahwa meskipun menteri-menteri mungkin berasal dari latar belakang partai politik, keahlian yang relevan dengan jabatan akan menjadi prioritas utama. Ini menunjukkan bahwa kualitas dan keahlian para calon menteri akan menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan anggota kabinet.
Pembentukan kabinet berbasis keahlian ini dipandang sebagai langkah inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan kabinet yang diisi oleh para ahli, diharapkan keputusan-keputusan yang diambil akan lebih berdasar pada pengetahuan dan pengalaman, bukan hanya pertimbangan politik semata.
Saat ini, Prabowo dan Gibran tengah merencanakan struktur kabinet dengan partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang telah mulai mengajukan nama-nama calon menteri. Meskipun proses ini masih dalam tahap perencanaan, langkah ini menunjukkan komitmen kuat untuk membentuk tim pemerintahan yang solid dan kompeten.