Kabaroman.com – Sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menunjukkan langkah tegas dalam memperkuat pertahanan dan keamanan nasional. Komitmennya terlihat jelas melalui pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dari berbagai negara produsen terkemuka. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanan, tetapi juga menunjukkan visi besar Prabowo untuk melindungi kedaulatan Indonesia di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks.
Presiden Prabowo memahami bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki tantangan keamanan yang berbeda dari negara lain. Tidak hanya ancaman dari darat, tetapi juga dari udara dan laut. Maka, ia memastikan penguatan pertahanan dilakukan secara menyeluruh, dari angkatan udara, laut, hingga darat. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil mengamankan sejumlah alutsista modern seperti jet tempur Rafale dari Prancis, kapal selam kelas Scorpene, serta sistem rudal anti-udara S-400 dari Rusia yang diakui sebagai teknologi pertahanan udara paling canggih di dunia.
Namun, pembelian alutsista bukanlah tujuan akhir Prabowo. Ia menekankan pentingnya transfer teknologi dalam setiap pengadaan, membuka peluang bagi Indonesia untuk memproduksi alutsista sendiri di masa depan. Dengan demikian, industri pertahanan dalam negeri akan lebih mandiri, mengurangi ketergantungan pada negara lain, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Strategi pertahanan yang dijalankan Prabowo juga didukung oleh diplomasi yang intensif. Presiden Prabowo menjalin hubungan erat dengan negara-negara produsen alutsista, baik di Asia, Eropa, maupun Amerika. Melalui diplomasi pertahanan yang efektif, Indonesia mampu memastikan pengadaan alutsista yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi geografis Tanah Air. Prabowo telah melakukan kunjungan kerja dan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara untuk membangun hubungan yang kuat, memungkinkan Indonesia mendapatkan produk militer berkualitas dengan ketentuan yang menguntungkan.
Pengadaan alutsista modern ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kapabilitas militer, tetapi juga pada moral dan rasa aman masyarakat. Dengan kekuatan militer yang lebih tangguh, rakyat Indonesia kini merasa lebih terlindungi, dan TNI semakin siap menghadapi ancaman yang datang. Kebijakan ini juga mendorong semangat nasionalisme, khususnya di kalangan generasi muda, yang melihat bahwa Indonesia tidak hanya mampu melindungi kedaulatan wilayahnya, tetapi juga bisa berdiri sejajar dengan kekuatan militer negara-negara besar lainnya.