Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Pegunungan Dilaksanakan Lima Hari dalam Seminggu

Kabaroman.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Pegunungan dilaksanakan lima kali dalam seminggu, dengan pengecualian hari libur. Program ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat setempat.

Wahyu Adi Pratama , Ketua Kelompok Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) Provinsi Papua, menjelaskan bahwa program MBG saat ini telah berjalan di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya. “Selama lima hari mulai Senin hingga Jumat, siswa, guru, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita akan memperoleh MBG,” ujarnya di Wamena, Minggu (23/3).

Wahyu menegaskan bahwa menu yang disediakan dalam program MBG dirancang untuk memastikan kebutuhan gizi seimbang terpenuhi. Komposisi menu mencakup:

  • Kue
  • Susu
  • Daging sapi
  • Ayam
  • Telur
  • Sayuran
  • Nasi
  • Umbi-umbian

“Kami pastikan setiap pemberian MBG memiliki nilai gizi seimbang sehingga penerima manfaat mendapatkan asupan gizi yang optimal,” kata Wahyu.

Saat ini, terdapat dua lokasi dapur umum yang disiapkan untuk menyediakan MBG, namun hanya satu dapur yang beroperasi secara aktif. Lokasi dapur tersebut berada di Jalan Bhayangkara, Wamena . “Satu dapur lainnya belum beroperasi karena pengelolanya sedang mengalami kedukaan. Rencananya, dapur tersebut akan mulai beroperasi kembali setelah Lebaran,” jelas Wahyu.

Setiap harinya, satu dapur mampu menyiapkan 3.500 porsi MBG bagi penerima manfaat. Jika kedua dapur sudah beroperasi sepenuhnya, total kapasitas produksi per hari dapat mencapai 7.000 porsi .

Untuk mendukung pelaksanaan program ini, setiap dapur umum melibatkan 47 orang tenaga kerja lokal , termasuk pemuda, tokoh adat, dan perwakilan gereja. Selain itu, ada tiga orang dari BGN yang bertugas sebagai koordinator dan ahli teknis, yakni kepala SPPG-BGN, ahli gizi, dan akuntan.

“Mayoritas tenaga kerja berasal dari Orang Asli Papua (OAP). Ini adalah kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda lokal sambil berkontribusi pada pembangunan gizi generasi muda Papua,” kata Wahyu.

Program MBG tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat tetapi juga memberdayakan warga lokal. Wahyu menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat asli Papua dalam program ini. “Tujuan kami adalah mengajak pemuda dan masyarakat lokal untuk bekerja dengan tulus dan ikhlas, demi masa depan generasi muda Papua yang lebih baik,” ungkapnya.

Melalui program ini, Pemprov Papua Pegunungan berharap dapat menekan angka stunting dan masalah gizi buruk di wilayah tersebut. Dengan operasional dapur umum yang melibatkan tenaga kerja lokal, program ini juga menjadi langkah nyata dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Langkah Proaktif untuk Kesejahteraan Papua Pegunungan Program MBG di Papua Pegunungan menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi gizi masyarakat sambil memberikan dampak ekonomi positif bagi warga lokal. Dengan pendistribusian yang terstruktur dan melibatkan unsur pemuda, adat, serta agama, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya serupa di wilayah lain di Indonesia.

Pos terkait