Setahun Prabowo-Gibran: Layanan Kesehatan Semakin Dekat ke Rakyat

Oleh: Fuad Al Fikri (Ketua PPI Oman)

Kabaroman.com – Sektor kesehatan merupakan fondasi utama untuk membangun kualitas hidup masyarakat dan menentukan laju kemajuan suatu bangsa bukan saja penting, melainkan sangat krusial. Jika tidak ada sistem kesehatan yang kuat dan merata, semua elemen pembangunan yang lain seperti pendidikan, ekonomi, hingga ketahanan nasional akan terhambat. Negara yang sehat adalah negara yang produktif, dan masyarakat yang sehat adalah kunci menuju kemajuan berkelanjutan. Dalam konteks inilah, berbagai langkah dan pencapaian yang dicapai oleh Prabowo selama satu tahun terakhir di bidang kesehatan menjadi sorotan penting, baik dari sisi kebijakan, infrastruktur, hingga pelayanan publik.

Satu tahun sudah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjalan. Di bidang kesehatan, pemerintah mulai menampakkan hasil nyata dengan berbagai program yang langsung menyentuh masyarakat. Fokusnya jelas, yaitu kesehatan untuk semua, dari kota sampai pelosok desa.

1. Cek Kesehatan Gratis: Sudah 40-an Juta Warga Terlayani

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjadi salah satu terobosan besar tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran. Diluncurkan pada 10 Februari 2025, program ini memungkinkan masyarakat melakukan pemeriksaan dasar seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat di puskesmas atau rumah sakit tanpa biaya.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemenko PMK, hingga Oktober 2025, program ini telah menjangkau sekitar 41 juta warga di seluruh Indonesia.

Program ini membantu masyarakat mendeteksi penyakit lebih dini agar bisa ditangani sebelum parah. Pemerintah menyebut CKG sebagai “kado kesehatan dari negara” dan bagian dari perubahan sistem kesehatan dari kuratif (mengobati) menjadi preventif (mencegah).

2. Target 500 Rumah Sakit Baru untuk Pemerataan Layanan

Selain pemeriksaan gratis, Presiden Prabowo juga menargetkan pembangunan 500 rumah sakit baru dalam empat tahun ke depan. Fokus utamanya adalah daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan agar masyarakat tidak perlu pergi jauh hanya untuk berobat.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Presiden menegaskan bahwa rumah sakit baru ini tidak hanya dibangun, tetapi juga akan dilengkapi dengan tenaga medis dan fasilitas modern. Selain itu, pemerintah juga mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, yang digadang menjadi pusat wisata medis internasional. Dengan adanya KEK ini, diharapkan banyak warga Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri bisa mendapatkan layanan serupa di dalam negeri.

3. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dukung Kesehatan Anak

Salah satu program lain yang berpengaruh di bidang kesehatan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah, ibu hamil, dan balita. Program ini membantu menurunkan angka stunting dan kekurangan gizi dengan menyediakan makanan sehat setiap hari.

Menurut data Kemenko PMK (Juli 2025), program ini sudah berjalan di 34 provinsi dan melibatkan lebih dari 120 ribu UMKM lokal sebagai penyedia bahan pangan. Meski sempat terkendala masalah distribusi dan pengawasan mutu, pemerintah terus memperbaikinya agar program berjalan lebih aman dan terarah.

4. Tantangan: Pemerataan Dokter dan Peningkatan Kualitas Layanan

Walaupun capaian tahun pertama cukup menggembirakan, masih ada tantangan besar yang dihadapi.

Beberapa daerah masih kekurangan dokter spesialis, dan layanan di rumah sakit kecil belum sepenuhnya merata. Untuk itu, pemerintah berencana mencetak 70 ribu dokter spesialis baru dalam empat tahun ke depan, serta memperkuat sistem rujukan agar pasien di daerah terpencil bisa lebih cepat ditangani.

5. Menuju Indonesia Sehat dan Mandiri

Program-program kesehatan di era Prabowo–Gibran menunjukkan arah baru sistem kesehatan Indonesia yang lebih merata, mandiri, dan berorientasi pencegahan. Dengan kombinasi antara pemeriksaan gratis, pembangunan rumah sakit, peningkatan gizi, dan pencetakan tenaga medis, pemerintah berupaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Sebagaimana telah disampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya di Istana Negara (September 2025): “Negara harus hadir memastikan setiap warga bisa hidup sehat, tanpa terkendala jarak, biaya, dan status sosial.”

Pos terkait