Tim Medis Ungkap Penyebab Wabah Maut yang Telan Puluhan Nyawa

Kabaroman.com – Setelah sepekan berjibaku dengan wabah mematikan di Distrik Nipsan, Kabupaten Yahukimo, tim medis akhirnya kembali ke Dekai pada Jumat (30/5/2025) siang. Mereka membawa kisah pilu tentang perjuangan melawan penyakit dan medan yang sulit, mengungkap fakta bahwa wabah ini telah merenggut setidaknya 53 nyawa di delapan kampung sejak Maret hingga Mei.

Perjuangan Melawan Wabah

Dr. Yulce Asso, salah satu anggota tim medis, menggambarkan kondisi di lapangan sebagai “pertarungan” yang tak mudah. “Kami sudah turun bawa obat dan melakukan pengobatan, tapi hanya bisa di satu titik,” ujarnya. Keterbatasan akses geografis membuat tim tidak bisa menjangkau semua pasien. “Yang kami tangani hanya pasien yang masih kuat berjalan. Untuk yang tidak bisa datang, kami titipkan obat dan melatih kader pustu agar bisa memberikan penanganan awal,” jelasnya.

Kasus yang paling banyak ditemukan adalah sesak napas (pneumonia), infeksi paru-paru ringan hingga sedang, diare, nyeri seluruh badan (myalgia), dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Dr. Yulce menduga kuat bahwa ISPA menjadi penyebab utama tingginya angka kematian. “Kurangnya tenaga medis dan obat-obatan di puskesmas menyebabkan puluhan warga tidak cepat tertangani, sehingga penyakit ini berkembang cepat dan menginfeksi paru-paru hingga akhirnya pasien meninggal dunia,” tambahnya.

Lingkungan dan Sanitasi Memperparah Kondisi

Selain keterbatasan fasilitas medis, faktor lingkungan turut memperparah penyebaran wabah. Dr. Yulce menyoroti buruknya sanitasi di permukiman warga. “Lingkungan ini sangat berpengaruh. Banyak masyarakat mengeluh tidak sabun, bahkan ada yang tidak mandi sampai satu bulan. Dampaknya, penyebaran virus, seperti diare dan ISPA, menjadi sangat cepat,” ungkapnya prihatin.

Meskipun tim medis telah berupaya semaksimal mungkin, penanganan wabah ini masih jauh dari kata selesai. Dr. Yulce menegaskan bahwa masih banyak pasien yang belum tertangani karena jarak yang jauh. “Ini belum semua tertangani karena masih ada pasien di rumah-rumah yang tidak bisa datang. Kami sangat berharap pemerintah melalui dinas kesehatan segera mengirimkan tambahan obat dan tenaga kesehatan,” pintanya.

Ia juga mendesak agar seluruh tenaga kesehatan di puskesmas setempat segera kembali ke tempat tugas mereka. “Kami juga harap tenaga medis di puskesmas segera kembali dan membantu kami. Sudah banyak warga meninggal karena tidak ada tenaga medis di tempat,” serunya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram, menyatakan bahwa pemerintah kini fokus penuh pada penanganan wabah di Distrik Nipsan, setelah sebelumnya berhasil menangani kasus serupa di Distrik Telambo. Namun, dengan situasi yang masih genting, bantuan segera menjadi kunci untuk mencegah lebih banyak korban berjatuhan.

Pos terkait