Kabaroman.com – Dengan kemunculan bintang Suhail yang menandai berakhirnya puncak musim panas, para pemilik unta di Oman memulai tradisi kuno yang dikenal sebagai “Khatla”. Ritual tahunan ini melibatkan perpindahan ribuan unta dari dataran rendah yang panas menuju padang rumput yang lebih sejuk di dataran tinggi.
Setiap tahun, sekitar tanggal 24 Agustus, para peternak unta di berbagai wilayah Oman, terutama di Al Bashayer, Wilayat Adam, mempersiapkan kawanan mereka untuk perjalanan penting. Migrasi ini, yang disebut Khatla, merupakan strategi turun-temurun untuk memindahkan unta ke area yang lebih sejuk dengan sumber pakan yang melimpah selama musim kawin.
Perjalanan ini bukan sekadar perpindahan, melainkan sebuah perayaan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad. Para pemilik unta akan menggiring kawanan mereka dalam formasi memanjang, menciptakan pemandangan yang menakjubkan saat “kereta unta” ini bergerak melintasi lanskap gurun menuju pegunungan. Dataran tinggi menawarkan suhu yang lebih nyaman dan vegetasi yang subur, kondisi ideal bagi unta untuk berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang sehat.
Musim Khatla biasanya berlangsung hingga awal musim dingin. Selama periode ini, unta-unta akan berada di dataran tinggi untuk proses perkawinan. Nantinya, setelah musim berakhir, mereka akan kembali ke habitat asalnya di dataran rendah. Tradisi ini tidak hanya penting untuk keberlangsungan hidup unta, tetapi juga untuk menjaga warisan budaya dan pengetahuan lokal para peternak.
Menurut seorang pemilik unta dari Al Bashayer, Hamad al-Darei, “Khatla adalah musim kawin bagi unta. Kami memindahkan mereka dari dataran rendah ke dataran tinggi karena cuacanya lebih sejuk dan lebih cocok untuk proses perkawinan.” Ia menambahkan, “Ini adalah kebiasaan yang kami warisi dari ayah dan kakek kami.”