Upaya Pemerintah Papua Selatan dalam Mengatasi Stunting, Dari Ibu Hamil hingga Anak Usia Dini

Kabaroman.com – Pemerintah Provinsi Papua Selatan terus meningkatkan upaya penanganan stunting melalui berbagai program kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan di wilayah tersebut. Salah satu langkah penting yang diambil adalah pemberian bantuan kepada ibu hamil dan nutrisi tambahan untuk bayi usia 0-2 tahun.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung masyarakat, terutama mereka yang berada pada kondisi ekonomi kurang mampu, agar mendapatkan akses nutrisi yang memadai demi tumbuh kembang anak yang optimal.

Menurut Kepala Bapperida Papua Selatan, Ulmi Listianingsih, penanganan stunting di Papua Selatan sangat berfokus pada pemanfaatan anggaran Otonomi Khusus (Otsus) untuk masyarakat. “Anggaran Otsus adalah milik masyarakat, bukan pemerintah.

Jadi, kami perlu memastikan bahwa setiap program kesehatan membawa manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya di Merauke, 24 Oktober 2024. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berkomitmen, tetapi juga berusaha memahami kondisi sosial-ekonomi masyarakat sebagai dasar pelaksanaan program.

Di tahun 2024, salah satu program prioritas yang sedang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Papua Selatan adalah pemberian makanan lokal selama 90 hari untuk anak-anak yang terkena stunting.

Selain itu, program juga mencakup pemberian makanan tambahan bagi bayi usia 6-24 bulan dan ibu hamil, serta mengeluarkan surat edaran Gubernur untuk menggalakkan hari minum tablet tambah darah bagi remaja putri setiap Jumat. Pemerintah juga melakukan peningkatan SDM di daerah terpencil agar masyarakat dapat dibantu dalam pemenuhan gizi dan penerapan hidup sehat.

Menjelang tahun 2025, Dinas Kesehatan telah mempersiapkan sejumlah program prioritas, termasuk kelanjutan pemberian makanan dan minuman tambahan lokal, pojok minum susu, serta penyediaan snack khusus untuk ibu hamil di setiap puskesmas.

Selain itu, rencana pembentukan duta remaja peduli stunting di tiga kabupaten juga menjadi bagian dari program untuk menanamkan kepedulian sejak dini pada remaja usia 16-19 tahun. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat dalam mengurangi risiko stunting.

Dengan melibatkan remaja sebagai agen perubahan, diharapkan kesadaran dan kepedulian terhadap isu stunting dapat semakin tersebar luas di masyarakat. Para remaja yang telah dilatih nantinya akan menyosialisasikan pentingnya hidup bersih dan sehat serta memberikan pemahaman tentang peningkatan ekonomi dan kesehatan bersama, terutama dalam konteks penanganan stunting.

Serangkaian program ini mencerminkan keseriusan Pemerintah Provinsi Papua Selatan dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Melalui pendekatan yang komprehensif mulai dari remaja, ibu hamil, hingga bayi yang baru lahir, pemerintah berupaya memberikan asupan nutrisi yang cukup demi generasi Papua yang lebih sehat dan berkualitas.

Pos terkait