Kabaroman.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penguatan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui di delapan kabupaten. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta meningkatkan kualitas kesehatan di wilayah Papua Pegunungan yang memiliki tantangan geografis yang kompleks.
Kepala Dinkes PP dan KB Papua Pegunungan, Isak Yikwa , menjelaskan bahwa pendistribusian PMT dilakukan secara simbolis pada Kamis (20/3) dan dilanjutkan secara bertahap melalui jalur darat maupun udara. Delapan kabupaten yang menjadi sasaran program ini adalah Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Yalimo, Jayawijaya, Nduga, Yahukimo, dan Pegunungan Bintang . Kabupaten-kabupaten ini dipilih karena kondisi geografisnya yang sulit dijangkau serta tingginya angka stunting di wilayah tersebut.
Untuk mendukung distribusi, Pemprov menggunakan 13 truk penuh berisi PMT yang didistribusikan ke beberapa kabupaten:
- Lima truk menuju Lanny Jaya .
- Lima truk ke Tolikara .
- Tiga truk ke Mamberamo Tengah , dengan pengiriman dilakukan pada Jumat (21/3) akibat kondisi jalan yang kurang memadai.
- Tiga truk lainnya ke Yalimo .
- Lima truk lagi menuju Jayawijaya , ibu kota Papua Pegunungan.
Sementara itu, untuk kabupaten yang sulit dijangkau melalui jalur darat seperti Nduga dan Yahukimo , PMT sebanyak 1 ton per kabupaten dikirim melalui jalur udara. Sedangkan untuk Pegunungan Bintang , pendistribusian melalui udara masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak penerbangan. “Jika penerbangan sudah tersedia, kemungkinan distribusi PMT akan dilakukan pada minggu depan,” ungkap Isak Yikwa.
Moda transportasi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi infrastruktur masing-masing kabupaten. Beberapa kabupaten yang dapat diakses melalui jalur darat menerima PMT dengan menggunakan truk, sementara kabupaten dengan akses geografis yang sulit seperti Nduga, Yahukimo, dan Pegunungan Bintang mendapatkan bantuan melalui jalur udara. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov Papua Pegunungan untuk memastikan PMT sampai ke tangan penerima manfaat meskipun harus menghadapi tantangan logistik yang besar.
Isak Yikwa menyatakan optimisme bahwa program ini akan berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting di Papua Pegunungan. “Harapannya, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dapat tercukupi kebutuhan gizinya melalui PMT sehingga angka stunting dapat menurun di Papua Pegunungan,” ujarnya.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Papua Pegunungan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Distribusi PMT secara merata dan tepat sasaran menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menekan angka stunting serta mewujudkan generasi Papua Pegunungan yang sehat, kuat, dan berkualitas.
Upaya Pemprov Papua Pegunungan dalam mengatasi masalah gizi buruk patut diapresiasi. Pendistribusian PMT yang terencana dan memperhatikan kondisi geografis daerah menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.